ww
wind
walkie talkie
UMUR GROUP: 4 TAHUN Melalui adolecence
Perkiraan panjang: situasional
Alasan terapeutik: untuk memberikan pengalaman sosial untuk anak terbatas pada isolasi atau traksi oleh:
membuat walkie talkie dari jus
menggunakan walkie talkie untuk berkomunikasi dengan anak-anak lain pada unit

pencegahan dan pembatasan: cek dengan staf medis untukmenentukan apakah pasien isolasi dapat berpartisipasi.Mengawasi daerah tersebut sehingga tidak ada satu perjalananlebih string. Anak-anak kecil perlu meninju lubang bantuan danknot mencoba. Ketika salah satu peserta dalam isolasi, anakperlu membuat cants terpisah.
Diperlukan keterampilan: pemotongan, knotting
Peralatan: dua kardus kosong cantainers jus beku
Spool string
benang
lem
Pelaksanaan: - memungkinkan anak-anak untuk menghiaskaleng jika mereka menginginkannya
membantu anak-anak di meninju satu lubang di bagian bawahmasing-masing dapat
thread akhir longgar tali melalui lubang di satu dapat dan membuat beberapa knot
anak mungkin menghiasi walkie talkie dengan benang dan lem
membuka gulungan cukup string membentang dari atas tempat tidur terisolasi atau immobilizedchild ke daerah di mana anakpeserta lainnya akan
memotong tali, benang melalui lubang di sisa bisa, dan simpuldengan aman
telah anak-anak berkomunikasi menggunakan walkie talkie

cariation: pembelian walkie talkie komersial

aktivitas tujuan: kegiatan dalam bab ini dikelompokkan intu limatujuan: memberikan stimulasi sensori, stimulathing kinethesia, mempromosikan orientasi untuk waktu dan tempat, mendoronginteraksi sosial dan Pengurangan depersonalisasi. Beberapa kegiatan memiliki tujuan ganda
wind
Ya Allah ya Tuhanku
beri aku kekuatan untuk menghadapi semua
masalah yang pada mulanya tidak ada, tp sekarang semenjak aku tahu yang dia rasakan,aku mulai menjauh.
menjauh karna kenyataan
menjauh karna ketakutan
dan menjauh karna keinginan.
sebenarnya, aku lebih suka kita dengan berteman,
kita dengan berkawan,
dan kita dengan adanya.
ngga perlu berambisi dalam ngedapetin yang kamu mau, kawan.
sungguh, aku takut dengan semua yang kau lakukan, tak bermoral, tolol.
aku senang jadi motivasimu untukNya.
wind
Disekolah……..

Pagi pagi, di sekolah sman 1 masih terasa sepi, senyap, menyeramkan. Maklum lah sekolah peninggalan jaman Belanda kayak apa? Dan anehnya lagi sekolah ini masih tetap berdiri kokoh, apa gara-gara yang bangun orang dulu? Terus bangunannya di doain dulu biar enggak roboh? Ah... enggak tahu ah.... pusing mikirin.
Enggak seperti biasanya, hari ini aku berangkat lebih pagi dari biasanya. Kesambet penghuni lain dari sekolah ini kali ya? Tapi yang jelas aku uda mulai sedikit demi sedikit ngerubah kelakuanku. Ku atur posisi buat parkir di deket pohon jati yang udah tinggi besar, dan yang jelas udah berpuluh-puluh tahun si pohon jati udah lahir. Situasi parkiran masih sepi, dan lengang. Keluar dari mobil aku menatap sekeliling pemandangan yang ada di sekitar tempat parkir. Aku melihat sudah ada mobil Nissan Terrano yang tak lain tunggangannya si Bondan senior Tea Kwon Do di sekolah.
”hufh... ternyata masih sepi gini... tapi enggak apalah sekali kali dateng pagi.” gemingku sambil berjalan memasuki halaman sekolah dengan memandang ke tanah tempat berpijak. Tiba-tiba........
”Brrrruuuuuuuukkkk.........”
” aduh....” keluhku kesakitan .
” ugh....” desah cowok yang nabrakku.
” sialan lo, udah tahu ada orang jalan masih ada yang nabrak apa lo enggak tahu???” kataku sambil marah-marah
” yee... sapa juga yang nabrak lo ada juga lo yang nabrak gue” jawab si cowok
Aku marah-marah sambil merapikan semua buku-buku diktatku yang berserakan di tanah. Selesai ku ambil aku langsung melihat cowok yang nabrakku tadi dengan pasang muka jutek. Ternyata cowok itu yang uda nabrak aku di mall!!! Ugh... sial banget sih gue! Dua kali di tabrak orang yang sama. Mana dia enggak mau minta maaf lagi. Belum sempat aku maki-maki tu cowok, eh dia malah udah ngacir tanpa permssi lagi, emang dasar cowok egois!!! Enggak mau ngalah sama cewek!!! Huh...kesel jadinya mikirin kejadian barusan.
Kutinggalkan kejadian tadi di parkiran. Aku berjalan menuju ke gerbang sekolah dengan rasa dongkol habis-habisan, aku menyusuri koridor sambil memandang keadaan sekolah yang masih sepi. Tampak seorang tukang kebun sedang menyapu halaman sekolah yang sangat luas itu hanya dikerjakan sendirian. Suara desir angin berhembus secara tenang menambah suasana mencengkeram.terdengar suara sepatu jatuh ke tanah semakin lama semakin keras dan cepat suara sepatu tadi mendekatiku. Sontak saja adrenalinku mengalir deras, langsung aku mempercepat langkahku. Ingin rasanya cepat-cepat sampai di kelas. Sebab aku enggak mau lama-lama berjalan di koridor ini. Karena banyak yang bilang koridor ini angker! Menurut cerita turun-menurun, dulu ada siswa yang pulang sekolah sendirian, jalan di koridor ini sendirian! Tiba-tiba dia kayak nginjek sepenggal tangan! Iih, ngeri ndengernya!!! Inget cerita tadi aku buru-buru lari ninggalin koridor. Akan tetapi suara sepatu tadi malah semakin kenceng, lari pula! Haduh, gimana nih... takut, bingung, laper, kebelet pipis!!! Enggak usah basa-basi aku lanjutin lariku. Eh, malah suara tadi tambah deket, sedangkan kakiku udah lemes enggak mau diajak kompromi lagi. Huft... ya udah aku pasrah, aku berhenti, suara kaki tadi juga ikut berhenti. Tiba-tiba ada yang nepuk pundakku dari belakang. Adrenalinku mengalir deras, jantungku berdetak kencang. Entah mengapa bisa seperti ini, biasanya enggak pernah kayak gini, apa gara-gara sekolah masih sepi ya??? Langsung secara tiba-tiba aku nengok kebelakang, eh dan ternyata yang dari tadi kejar-kejaran sama aku adalah Bondan! Sialan ngaget-ngagetin aja!!!
” hadoh!!! Ternyata lo Dan, aku kira siapa. Dari tadi bikin aku jantungan aja!” terocosku pada si Bondan.
” salah lo sendiri sih, tadi gue mau nyamperin lo, eh lo malah lari ya udah gue kejar aja.” terang Bondan sambil nuding-nuding jarinya di depan hidungku.
” yeee, kenapa tadi lo enggak manggil nama gue aja? Kan lebih simpel tuh.”
” kalau manggil kan bisa jadi berisik Lam.”
” bodo amat. Eh Dan, gue laper nih belum sarapan.”
“ gue juga kok Lam, gimana kalau kita ke kantin aja?” ajak Bondan sambil memasang senyum dihiasi lesung kedua pipinya. Manis banget!!! Huehehe…
“ ayok, eh tapi…”
“ kenapa Lam?”
“ gue kebelet pipis nih, gara-gara tadi gue ketakutan.”
“ hahahaha… ya udahlah ke kamar mandi dulu kan satu jalur,”
” tapi lo di depan kamar mandi cewek ya, gue jangan ditinggal lho”
” oke, oke”
Kita berdua langsung pergi ke kamar mandi, lagi-lagi lewat koridor bawah. Kali ini aku nggak merasa takut lagi, soalnya di sampingku sudah ada Bondan yang siap menolongku, kayak bodyguard aja. He he he....
Lorong-lorong masih terlihat sepi. Seram. Akhirnya sampai juga di kamar mandi cewek. Lega deh rasanya sampai ke kamar mandi dengan selamat, kan ada Bondan.... he he he. Tapi di depan kamar mandi aku cuma bengong kayak sapi ompong.
” hey Lam! Ngapain lo cuma bengong aja? Buruan gih.”kata-kata Bondan membebaskanku dari kebengongan yang nggak jelas itu.
” haduh, ngapain kita kesini Dan?” tanyaku kepada Bondan sambil garuk-garuk kepala, maklumlah belum sempat keramas. Jorok banget ya. Makanya jangan di tiru. Selain jorok, juga bisa buat cowok ilfeel ma kita.
” ya ampun, Lam. Katanya tadi lo kebelet pipis. Nah sekarang lo malah kayak orang ling-lung gini sih?”
” oia lupa. Lho bukanya tadi kita mau sarapan?”
” iya, sarapannya sehabis dari kamar mandi.”
” haduh, kok aku jadi oon gini ya?”
” tau tuh. Kesambet kali”
” ya udah deh. Nih bawaen tas gue Dan.” kataku pada Bondan sambil ngelempar backpackku ke arah Bondan. Dengan sigap Bondan menangkap backpackku.
” hduh, Lam... tas lo berat amat... lo isiin apa sih?” Tanya Bondan sambil mringis keberatan bawa tas ku.
” halah... baru juga segitu masa uda kewalahan? Katanya senior tae kwon do...” jawabku sambil ngejek Bondan.
” ngejek lo ye?”
” bukan ngejek tapi heran aja masa cowok tulen kayak lo kewalahan sih Cuma bawa tas gue?”
” siapa bilang gue kewalahan? Cuma akting kali Lam... hehehe”
” alah ngeless lo... hahaha”
” udah-udah, udah belum pipisnya? Lama amat?”
” udah nih.” jawabku sambil membuka pintu toilet.
” lama amat Lam. Tuh seragam lo berantakan.”
” biarin ah, emang gue pikirin.”
” jeuh ini anak di bilangin malah gitu, ya udah terserah lah.”
” ye, ya udah ngapain lo ngurusin gue?”
” iya iya.”
Nggak terasa dari obrolan dimulai dari toilet memanjang sampai ke kantin. Nggak kehabisan topik buat ngobrol ma gue. Hahaha.
Suasana di kantin masih sepi, Cuma ada anak-anak yang dateng buat sarapan, ada juga yang buat tugas. Niat aja buat tugas di kantin. Kita ambil tempat duduk di pojok deket pohon jambu. Enggak nunggu lama pesenan udah dateng. Sambil makan Bondan buka obrolan
”lam kita kudu latian yang serius kali ini.” kata bondan.
”emang gue enggak serius ya kalo latian?” tanyaku
”yah, lo mah latian tapi enggak serius, malu kan katanya senior masa enggak serius.”
”oke oke sen Bondan, emang ada apa sih? Kok serius-serius segala?”
”soalnya mau ada kejurda 2 bulan lagi, dan lo gue tunjuk jadi partner gue, alias pasangan gitu.”terang Bondan pada ku.
”hmm?? Jadi partner atau pasangan lo? Maksudnya kejurdanya cewek sama cowok gitu?”
”aduuh... bloon bener ni anak, daritadi gue uda bilang kalau kejurdanya itu pasangan Nilam.” kata Bondan dengan nada gigit gigi. Untug yang digigit gigi bukan tangan gue, bisa panjang kan nanti urusan.
”oh, gitu, lalu?”
”yaelah, ni anak emang bener-bener lemod ya! Ya terus kita latian yang serius, tambahin kekompakan kita. Mudeng ngga lo?”
”hehehe. Maaf-maaf, Dan! Lagi nggak konek ni gue. Gara-gara lo ajak kejar kejaran tadi, ngos-ngosan kan gue.” sanggahku sambil menjentitkan dua buah jari telunjuk dan jari tengah.
”yaudah, mulai besok kita latian di aula besar sesudah sekolah, Ok?”
”oke dah oke”
Sambil nunggu bel masuk, kita terpaku pada piring yang kami hadapi. aku terus menggilas sampai permukaan piring licin. Dan tanpa aku sadari, Bondan diam-diam merhatiin aku! Dan bodohnya, aku tetap saja cuek dan nggak mau tahu sekitar. Bel berbunyi, saatnya waktu disibukkan dengan rutinitas yang membosankan.
wind
Jauh hari ku merasa
Kau nanti pasti jadi milikku
Tlah terjadi semuanya
Kuyakin kau nanti di sisiku

Tak peduli apa kata yang lain
Hati ini hanya ingin dirimu

*
Dan kini maafkan aku
Terlanjur ingini [sayangi]
Terlanjur sayangi [ingini]
Semua yang ada

Sudikah kau terima ku
Terlanjur sayangi [ingini]
Terlanjur ingini [sayangi]
Semua yang ada
Di dalam dirimu

Kuterima putusanmu
Tak akan, ku tak akan menyesal
Kuakui kupaksakan
Kubukan manusia sempurna

Tak peduli apa kata yang lain
Hati ini hanya ingin dirimu

Oo..
Andaikan ku bisa berpaling dari dirimu
Oo..
Lemas hati ini jika aku harus memilih lagi
wind
Ring, ring it's you again heart pops
I loved to hear you
It's been all day I've been waiting for you
Hello, you call my name
So much stories you shared with me
You said a lot to me about girls
Oh, it's so nice
And every beauty thing they did to you
Don't stop and tell me more'

Chorus: Loving you it hurt sometimes
I'm standing here you just don't bye
I'm always there you just don't feel
Or you just don't wanna feel
Don't wanna be hurt that way
It doesn't mean I'm givin' up
I wanna give you more
And more and more'

Knock, knock you came around heart pops
I loved to see you
It's been two years since I'm love with you
Bum! Bum! You break my heart
You said, girl I'm in love with her
But it's all right, I'm still alive yeah' ohh'
And all the beauty things she did to you
Don't stop and tell me more

Back to: Chorus

And when I see that smile upon your face
Deep in your eyes you had it all
And when I hear you super electrical voices'
wind
“Eh, lu ye jadi cewek nggak usah sok bener deh! Jelas jelas tadi yang nabrak lo kok malah elo yang marahin gue? Apa nggak kebalik tu?”Bentak cowok tegap itu.
“Apa gue yang nabrak? Apa nggak elo yang nabraak? Ni liat gara gara elo gue ampek jatoh?”Tangkisku
“Jelas jelas elo yang nabrak gue, gue yang disalahin. Maksud lo apa sih”
“Gue mau elo minta maaf ke gue!”
“Ogah ye minta maaf ma elo,jelas jelas elo yang salah gue yang minta maaf. Dasar cewek aneh.”
“Apa lo bilang? Cewek aneh? Awas lo, ya! Kalau ketemu lagi gua biking gado gado special telor dadar!”
Belum sempet aku nyambung kalimat, ehh tu cowok malah udah pergi sambil ngacungin jempol kebalik di kepala belakang. Jelas aja bikin aku mangkel ati. Udalah yang udah biar aja udah yang belum ya tinggal di tunggu sambil berusaha keras. Tapi tetap aja kejadian tadi bikin dongkol. Gara gara mikirin kejadian tadi, tak terasa aku dah nyampek di depan StarCafe. Masuk dan nyari tempat biasa nongkrong anak anak.
“Hi guys, sorry gua telat lagi”sapaku agak sedikit memelas.
“Halah kapan sih elo nggak pernah telat?”balas Febi yang lagi asyik mainin HPnya.
“Iya deh gue minta maaf. Lo pada tau nggak? Tadi tu gue sial banget!”
“Sial kenapa Lam?”Tanya Risa sambil melahap double buerger
“Tadi tu gue telat karena dikejar polisi, trus nabrak orang di mall”
“Wah parah lo Lam!”.
Sambil cipika cipiki mereka juga sambil ngrikaki, alias nglirik kanan nglirik kiri. Yah, biasalah anak muda kerjaannya kalau cuci mata kayak gitu, kayak nggak pernah muda aja. Mereka ngobrol kesana kesini sambil ketawa ketiwi. Ada kakek nenek yang duduk di samping meja mereka ngliat, sambil berpikir seneng rasanya lihat anak muda yang rukun dan bersahabat, ingat masa muda dulu. Dah sampek itu aja soal si kakek nenek, kita kembali lagi ke…….. kita berempat.
Udah puas cuci mata kami langsung pulang nebeng mobilku, kayak punya sopir pribadi aja!. Di mobil kami diskusi soal ngisi liburan mau kemana. Kalau sampai ngelewatin moment ini wah bakalan kacau urusan. Secara kalau liburan nggak kemana mana, bisa bisa boring di rumah. Kan enak juga kalau liburan ke luar kota bisa refrising, nyegerin otak.
“ Eh guys liburan enaknya pergi kemana?” Kata Febi membuka obrolan.
“ Iya ya, liburan enaknya kemana? Kan enak kalau liburan refresing ke luar kota gitu.” Sahut Lia yang nggak mau ketinggalan beri pendapat.
“ Gimana kalau ke luar negeri? Kan enak tuh kita jadi turis. He… he…” Jawab Risa. Emang tuh anak kalau beri pendapat nggak tanggung tanggung, alias nggak di pikir dulu. Langsung aja ke tiga sahabatnya siap- siap ngepelin tangan masing- masing buat nyumpelin mulut Risa, begitu Risa tahu tingkah ke tiga sahabatnya seperti itu langsung aja dia diem cep tanpa suara. “ kenapa sih kalian kayak gitu? Bikin orang takut aja!”. “ kamunya sendiri kayak gitu, udah tahu liburan cuman seminggu kelabakan sampek ke luar negri!” ceramah Lia kayak AA GYM aja.
“ ehmm gimana kalau kita ke puncak aja, kebetulan ayah gue punya villa disana gimana? Mau nggak?” usul Nilam
“ eh ide bagus tuh, tapi lokasinya dimana?”Febi langsung menyetujui usulanku.
“ yah lokasinya nggak begitu jauh dari kota kita, cuman di dieng. Gimana mau nggak?
“ oke, kita kita mau liburan ke puncak.”
“SETUJU!!!!!!!!”
wind
Di rumah ….

Sampainya di rumah, aku langsung merebahkan tubuhku di kasur hingga mental kayak bola bekel. Sambil membalikkan badan, aku membuka laptop yang dihiasi oleh stiker Doraemon n Friends. aku langsung ndaftar buat chatting sama teman buat curhat.

Ni_lam : Hi………. Kesepian nih…………curhat boleh g?
Obel : Hi juga…..kenapa kesepian nih??? Marahan ma sahabat lo???
Ni_lam : Y……… kok kamu tau kalo aku lagi marahan ma sahabatku
Obel : Feeling……….non……….
Ni_lam : Gimana nih? Temenku penginnya aku berubah.
Obel :Ya kamu berubah aja dulu, kl kamu nyaman dengan perubahanmu, kamu terusin aja. Ni kan juga demi kebaikan kamu.
Ni_lam : Ya juga ya! Yasud, thanks y…. udah nemenin aku chat
Obel : Oks deh…….. bye……… good luck

Cuma beberapa pesan aku usah puas chat ma Obel, aku langsung menutup laptopku siap siap mau mandi, udah gerah habis lari belum mandi, lagian kan juga mau ada janji. Belum sempat ngambil handuk, Bunda langsung masuk tanpa disuruh, Bunda langsung cuap cuap nggak keruan.
“Aduuuh, ni anak kok nggak bisa rapi sih!?! Anak perempuan pagi pagi belum sempet ngapa ngapain. Nggak baek tau nggak anak perempuan pagi pagi kayak gini kamar masih berantakan udah ditinggal lari lari. Kalo tau kelakuanmu kayak gini jodohmu jauh tau nggak?”komentar Bunda terhadap anaknya.
“Biarin dong, Bun? Ni kan kamar Nilam sendiri mau di bersihin kek mau nggak kek kan urusan Nilam sendiri. Kok Bunda ikut campur sih?!”
“Eh… ni anak diberi tau orang tua malah di bantah, mau kamu apa sih? Masih jadi tanggungan orang tua udah berani ngebantah. Kalo kamu masih mau ngikutin peraturan di rumah ini silahkan kamu tinggal di sini, kalo nggak silahkan kamu pergi dari rumah ini.”ultimatum dari Bunda
“Ah… gini nih kalo debat ma Bunda pasti ujung ujungnya berantem. Udahlah Bun, besok aja beresinnya, Nilam mau mandi dulu.”
Tanpa memperhatikan ucapannya Bunda aku langsung ngeloyor aja masuk kamar mandi. Nggak peduli Bunda masih cuap cuap apa nggak. Di kamar mandi nggak langsung mandi melainkan ngelamun diatas closet. Aku mikirin ucapan Bunda tadi,” Bener juga ya yang dibilangin Bunda tadi, kalo aku masih terus terusan kayak gini bisa bisa nggak ada cowok yang ndeketin aku.”ucapku lirih. Hampir aja lupa mau mandi malah wira wiri ngelamun.

Mandi udah selesai, sekarang tinggal pake baju. Yah… seperti biasa styleku pake celana gunung pasangan sama t-shirt and pake sepatu buat maen. Wah gayaku kayak cowok ya! Tapi sayang rambutku panjang, so nggak kayak cowok 100%. Abis itu aku ngiket rambut pake tali rafia, ehh bukan maksudnya pake tali rambut. Nggak lupa sebelum pergi aku pamitan sama Bunda.
“Bun, aku pergi dulu ya!”
“Mau pergi kemana?”
“Pergi ke mall ma anak anak.”
“Ya udah gih pergi. Ati ati ya!”
Melihat Aku pergi Bunda ngelus dada sambil bicara lirih ”Aduh punya anak perempuan gayanya kok kayak gitu, ckckckc…”
aku langsung ambil kunci mobil, takut ntar keburu telat bisa bisa urusan jadi panjang. menuju Honda Jazz hitam kesanyanganku. Tancep gas, dan wrong wrong meluncur menuju ke mall. Jaraknya dari rumah ke mall cukup jauh, but kalo yang nyetir aku pasti nggak ada 15 menit udah nyampek. Saking keburu buru ngejar waktu sampek sampek lampu merah aku trabas. Sayang kali ini nasipku nggak mujur. Tiba tiba aja ada polisi yang ngejar dari belakang. Aku langsung panik, nggak tau mesti ngapain. Dipikiranku kali ini cuman ada kabur, kabur, dan kabur dah cuma itu aja, nggak ada yang lain. Muncul pikiran kotor dari diriku, gini: “ Mendingan gue kabur nerabas lewat paerkampungan aja, itu jalan satu satunya buat ngelabuhi si pak polisi.”
Begitu aku ngeliat ada gang yang cukup buat mobilku, aku langsung belok ke gang dan meluncur lumanyan kenceng sampek lewat persawahan, yang ngebuat heran bisa bisanya tu polisi masih keukeuh ngejar aku. Orang orang kampung pada heran ngeliat motor ngejar mobil, sontak aja penduduk kampung sorak sorai nyemangatin mereka. Nilam sibuk nyari nyari celah buat ngelabuhin pak polisi. Mumpung di depan ada petani nggiring kerbau, tiba tiba Clinggg…. Aku punya ide. Aku langsung ngebut dan si pak polisi kejebak oleh kerumunan kerbau yang kaget oleh suara mobilku yang di gas keras keras. Perasaanku plongg banget nggak ketangkep ma pak polisi. “Aduh mampus deh gue!”kataku sambil menepuk.”Gue telat lagi, bisa bisa gue di omelin ma anak anak.”

Sampai di mal, aku markir mobil di parkiran depan mall. Sambil celingak celingukan kayak anak orang ilang, aku ngeluarin HP dari saku belakang nyari nama Lia di phone book dan tekan yes, calling. Sambil ndengerin nada dasar tunggu aku masih celingak celingukan.”Hallo?”terdengar suara dari seberang. “Hallo, Li lo sekarang ada dimana? Gue sekarang ada di tempat parker depan nih!”Kataku sambil nutupin kupingng sebelah karena bising. “Ni gue ma yang lain dah pada ngumpul dari tadi nungguin lo”. “Iya, iya tapi sekarang lo ada dimana?”. “Gue ada di StarCafe, buruan lo kesini!”. “Siip!”. Cklek. Sambungan diputus, langsung aku go to StarCafe. Sambil jalan aku masang I-podku, biar ada hiburan. Entah apa karena terlalu nikmatin lagu Seurieus judulnya Kapanku Punya Pacar, aku nggak tau kalo didepan ada orang langsung aja aku tabrak sampek dia jatuh. Nggak nyadar kalau aku yang nabrak, eh malah aku yang marah marah nggak karuan. Ya jelas yang di tabrak kesel, gantian marahin aku sampek dia latahnya kumat.